Dari Jabir bin Abdullah, Rasulullah shollahu’alaihiwasallam bersabda, “Wahai sekalian manusia bertakwalah kalian kepada Allah dan carilah rezeki dengan baik. Sesungguhnya tidak ada jiwa yang mati kecuali sesudah menghabiskan jatah rezekinya. Meskipun rezeki tersebut tidak kunjung datang, hendaklah kalian tetap bertakwa kepada Allah dan mencari rezeki dengan baik. Ambillah yang halal dan tinggalkanlah yang haram.” (HR. Ibnu Majah, Shahih, lihat Al-Wajiz fi Fiqh Sunnah wal Kitab Al-Aziz hal. 330)

8 Maret 2011

MENGATASI KELELAHAN KERJA

 MENGATASI KELELAHAN KERJA


Tiap orang apakah dia sebagai manajemen puncak, manajer maupun karyawan operasi (operator) pasti pernah mengalami kelelahan kerja. Kelelahan baik dalam segi fisik maupun mental dan bahkan mungkin sekaligus kedua-duanya. Kelelahan fisik dicirikan oleh otot tubuh yang lemah,sulit digerakkan, dan terkadang disertai rasa nyeri dan pusing. Biasanya disebabkan oleh lamanya duduk, lamanya menggunakan bagian fisik tertentu seperti tangan, kaki, mata, dan telinga. Kalau berlanjut tanpa perlakuan bisa menyebabkan penurunan stamina, mudah emosi, dan sulit tidur.
        Sementara itu kelelahan mental dicirikan oleh sulit berpikir atau berkonsentrasi, gelisah, sulit tidur, dan berikutnya bisa mengalami penurunan stamina. Kelelahan jenis ini biasanya disebabkan terlalu banyak berpikir, terlalu luasnya lingkup dan bobot aspek permasalahan yang dihadapi, dan ketahanan emosi yang lemah serta kurang relaksasi. Selain itu bisa jadi orang seperti itu jarang bersosialisasi. Kalau dibiarkan akan menyebabkan emosinya semakin peka, sulit tidur, sulit berkonsentrasi, stres, dan tidak jarang lalu mengisolasi diri.
         Akibat logis dari jenis kelalahan apapun terhadap individu yang bersangkutan adalah penurunan kinerja. Semakin sering dan beratnya kelelahan yang dihadapi seseorang semakin sering tidak masuk kerja. Ujungnya adalah kinerjanya rendah. Dan cenderung jenis kelelahan akan berhubungan dengan jenis dan beban pekerjaan seseorang. Karyawan yang lebih banyak bekerja dengan menggunakan otot ketimbang otak akan semakin mudah mengalami kelelahan fisik. Sementara di kalangan manajemen yang sering menggunakan otak untuk berpikir akan berpeluang mengalami kelelahan mental. Walaupun demikian kedua jenis karyawan itu (manajemen dan nonmanajemen) bisa saja megalami dua jenis kelelahan sekaligus. Yang membedakan adalah bobotnya kelelahan. Bagaimana mengatasinya?
        
         Mengelola kelelahan kerja bisa dilakukan oleh setiap individu dan atau secara terorganisasi. Secara individu bisa dilakukan dengan prakarsa karyawan bersangkutan. Merekalah yang sangat mengetahui jenis kelelahan yang dihadapinya. Sementara organisasi atau perusahaan dapat melaksanakan program peningkatan kinerja karyawan secara reguler dimana di dalamnya ada subprogram mengurangi kelelahan kerja karyawan. Pedekatannya cenderung beragam yang sangat bergantung pada jenis kelelahan dan penyebabnya. Untuk itu diperlukan langkah-langkah sistematis.
         Mengelola kelelahan kerja bisa dilakukan oleh setiap individu dan atau secara terorganisasi. Secara individu bisa dilakukan dengan prakarsa karyawan bersangkutan. Merekalah yang sangat mengetahui jenis kelelahan yang dihadapinya. Sementara organisasi atau perusahaan dapat melaksanakan program peningkatan kinerja karyawan secara reguler dimana di dalamnya ada subprogram mengurangi kelelahan kerja karyawan. Pedekatannya cenderung beragam yang sangat bergantung pada jenis kelelahan dan penyebabnya. Untuk itu diperlukan langkah-langkah sistematis.
Mengelola kelelahan kerja bisa dilakukan oleh setiap individu dan atau secara terorganisasi. Secara individu bisa dilakukan dengan prakarsa karyawan bersangkutan. Merekalah yang sangat mengetahui jenis kelelahan yang dihadapinya. Sementara organisasi atau perusahaan dapat melaksanakan program peningkatan kinerja karyawan secara reguler dimana di dalamnya ada subprogram mengurangi kelelahan kerja karyawan. Pedekatannya cenderung beragam yang sangat bergantung pada jenis kelelahan dan penyebabnya. Untuk itu diperlukan langkah-langkah sistematis.
         Berdasarkan volume dan bobot kelahan kerja maka Individu karyawan sebaiknya melakukan langkah-langkah berikut yakni :
  1. menelaah penyebab mengapa terjadi kelelahan kerja, kapan saja, dimana, dan ketika mengerjakan apa
  2. kalau dirasa terlalu berat perlu melakukan konsultasi dengan orang yang ahli dan berpengalaman; 
  3. melakukan pemulihan kelelahan dengan cara berolahraga secara teratur, tidur yang cukup, bersosialisasi, relaksasi, dan kalau dianggap perlu berobat ke dokter; dan 
  4. meminta cuti kerja.
   Selain itu mengatasi kelelahan kerja oleh perusahaan dapat dilakukan dengan langkah-langkah  : 
  1. berikut;melakukan analisis kinerja karyawan dan organisasi; 
  2. menelaah hubungan kinerja dengan kelelahan kerja karyawan; 
  3. menganalisis jenis uraian kerja dan beban kerja hubungannya dengan kinerja; 
  4. menyusun program peningkatan kinerja khususnya subprogram mengurangi kelelahan kerja; 
  5. melaksanakan program peningkatan kinerja secara teratur; dan
  6. mengevaluasi keberhasilan pelaksanaan program dan kinerja karyawan/organisasi.

Tb. Sjafri Mangkuprawira


SCANNING

DOA & MAKLUMAT PRAKTISI RUQYAH SELURUH DUNIA
BISMILLAH.
Wahai seluruh kuman, bakteri, virus yang merusak tubuh, juga seluruh penyakit fisik, seluruh emosi negatif, seluruh gangguan jin dan sihir!
Kami perintahkan atas Nama Allah yang Maha Kuasa! Keluar saat ini juga dari tubuh saudara kami yang sekarang sedang mendengarkanlantunan Firman Allah dan doa Rasulullah, karena rasa takut kalian kepada murka Allah!
Kepada seluruh sel tubuh, semua hormon, setiap energi tubuh manusia yang saat ini mendengar lantunan Firman Allah dan doa Rasulullah ! Sekarang juga perbaikilah kondisi tubuh kalian hingga sehat sempurna!
Dengan Izin Allah Terjadilah, Terjadilah, Terjadilah pada detik ini juga, Aamiin Ya Rabbul Alamin

Kajian Tentang Ruqyah Syariah