Dari Jabir bin Abdullah, Rasulullah shollahu’alaihiwasallam bersabda, “Wahai sekalian manusia bertakwalah kalian kepada Allah dan carilah rezeki dengan baik. Sesungguhnya tidak ada jiwa yang mati kecuali sesudah menghabiskan jatah rezekinya. Meskipun rezeki tersebut tidak kunjung datang, hendaklah kalian tetap bertakwa kepada Allah dan mencari rezeki dengan baik. Ambillah yang halal dan tinggalkanlah yang haram.” (HR. Ibnu Majah, Shahih, lihat Al-Wajiz fi Fiqh Sunnah wal Kitab Al-Aziz hal. 330)

2 Desember 2012


TERAPI RUQYAH UNTUK
SAKIT HILANG INGATAN/LINGLUNG & LUMPUH
KARENA WIRID & AMALAN SESAT

by Alfan Bainofi, S.Pd


Artikel berikut semoga membantu para peruqyah untuk memperkaya khazanah teknik pengobatan Qurani dalam hal pengobatan sakit gila dan lumpuh.

Saya mendapat sms dari keluarga seorang Pengawas Sekolah di sekitar Jember, meminta agar saya dapat menjenguk dan mengobati yang bersangkutan yang telah berbaring selama 6 hari dalam kondisi lumpuh dan linglung. Daya ingatnya hampir hilang, susah diajak bicara, sulit mengontrol diri sehingga menggunakan popok/pampers.

Seperti biasa saya selalu menanyakan riwayat pasien agar dapat mengetahui variable-variabel penyebab sakit. Dari keterangan keluarga, saya bisa menyimpulkan bahwa penyebab sakitnya adalah wirid dan amalan syubhat dan cenderung sesat yang tidak diajarkan oleh Quran dan Sunnah Nabi, yakni rutin membaca Yasin Fadhilah (Surat Yasin yang ditambah-tambahi dengan do’a khusus tertentu) dan bacaan dari (oknum) kyai Madura, diantaranya mewiridkan Yaa ………. (bukan Asmaul Husna) sebanyak 80X.

Saya minta pasien menirukan doa saya, permohonan kesembuhan kepada Allah, meskipun sebenarnya pasien hampir tidak bisa menirukan dengan benar. Usai doa, saya memperbanyak ta’awudz khususnya doa “’Audzubikalimaatillaahit tammaati minsyarri maa kholaq”, dan saya tambah “wa ahlii wa dzurriyatii (Aku serta keluarga dan keturunanku berlindung dengan kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan makhlukNya)

Saya menggunakan teknik 2T-PTT (Putar, Tiup dan Tarik dengan 2 Telapak Tangan). Tangan kiri menyentuh dada dan tangan kiri menyentuh ubun-ubun. Usai membacakan Al Baqarah (ayat 1-5, 163-164, 255-257, 284-286), pasien muntah berupa ludah beberapa kali. Lalu saya lanjutkan dengan  ayatul ruqyah standar : Ali Imron (1-2, 18-19, 26-27), Thoohaa (111-112), At Taubah (128-129) Al Isra’ (110-111), Al Mukminun (97-98, 115-118), Yasiin (1-10), As Shoffat (1-10), Al Hasyr (21-24), 3 Surat Qul. Selama ruqyah, teknik 2T-PTT terus saya lakukan dengan mendinamisasi gerakan tangan kanan dari perut ke dada dan tangan kiri dari pinggang ke punggung lalu ke ubun-ubun.

Setelah saya rasa aman untuk penelusuran sumber penyakit, saya bacakan ayat perlindungan Surat Al Isra’ ayat 45 dan Yasiin ayat 9 dan ditiupkan ke ubun-ubunnya. Lalu surat Al An’am 103 dan Al Hasyr 21 sambil berdoa Yaa Lathiif Yaa Khobiir tunjukkan sumber penyakitnya dan meniup mata pasien yang terbuka (seingat saya matanya terbuka padahal normalnya pasien baru bisa penelusuran dengan terpejam). Pasien melihat ada makhluk lain (kondisinya masih susah bicara), lalu saya bacakan Al Fiil ayat 4 lalu ditiupkan ke tangan pasien dengan niat memohon kepada Allah agar pasien diberikan senjata untuk mengusir makhluk tersebut. “Lempar pak!”, perintah saya. Setelah beberapa kali lemparan (melempar dengan tangan yang lunglai), makhluk tersebut pergi.

Karena keterbatasan waktu (setelah ruqyah 1,5 jam) saya sudahi ruqyah dengan teknik sapuan dan usapan pada seluruh tubuh dengan niat pembersihan, perlindungan dan pemulihan seraya membaca al Hasyr 21, as Shoffat 1-10, Al Fajr 27-30 (selesai baca ditiupkan ke ubun-ubun sambil berucap “Sembuh karena Allah” dan ke 2 telapak tangan lalu diusapkan ke semua tubuh pasien). Sebelum pamit saya meminta agar pasien minum air ruqyah dan madu yang telah diruqyah, termasuk memandikannya. Saya bekali juga dengan audio via HP ayatul ruqyah, agar rutin diperdengarkan.

Ruqyah kedua (2 hari kemudian, kondisi masih sedikit kemajuan), saya tetap menggunakan teknik yang sama. Saat penelusuran, pasien melihat dirinya ada di bawah kasur berbaju putih, lalu saya minta dia memanggil dirinya itu untuk kembali ke dalam tubuhnya (Insya Allah ini adalah nafs sekunder yang terganggu oleh syetan sehingga harus dikembalikan pada tempatnya, yakni tubuh pasien). Saya lalu fokus membaca ayatul ruqyah standar dan ayat-ayat azab diselingi tiupan ke ubun-ubun sambil membaca Al Fajr (27-30) dengan niat agar kesadaran pasien kembali (termasuk jiwa sekundernya). Secara tidak sengaja saya menemukan tulisan-tulisan amalan yang sesat dan meminta keluarga membakarnya. 

Alhamdulillah pada saat ruqyah ketiga (10 hari kemudian), pasien sudah kembali ingatannya seperti semula, telah bisa melaksanakan sholat, sudah bisa berjalan-jalan sendiri walaupun belum lancar langkahnya. Saya memperbanyak doa memohon kesembuhan untuk beliau. Pada ruqyah ketiga ini pasien merasa kesakitan pada pinggang kanan dan betis. Alhamdulillah setelah dibacakan Al Hasyr 21-24 dan as Shoffat 1-10 beberapa kali (khususnya mengulang Al Hasyr 21), rasa sakit hilang. 

Yang membuat saya lega dan gembira, beliau berkata “yang dari kyai itu salaah… saya sudah kapok” Di akhir ruqyah saya menemukan tulisan jimat di atas pintu yang dilem dan dipaku dengan asesoris bawang merah dan bawang putih. Setelah memberikan nasihat ketauhidan dan anti kesyirikan (padahal pasien adalah lulusan IAIN), saya mengambil jimat-jimat tersebut dan membakarnya (sesampai di rumah). 

Di minggu yang sama, seorang teman meminta saya menjenguk ibunya yang juga sakit linglung/ hilang daya ingatnya. Anak si ibu ini sebenarnya sudah saya tawari untuk meruqyah ibunya sejak beberapa bulan sebelumnya (ketika kondisinya masih sakit ringan biasa), namun masih belum disempatkan. Akhirnya setelah kondisi parah baru meminta ruqyah. Pada ruqyah kedua saya menggunakan alat bantu alat pijat elektrik agar saya tidak capek memijit kaki pasien sambil membaca Al Hasyr 21 dan Al Fajr 27-30 dengan niat menghancurkan sumber sakit dan mengembalikan jiwa sekunder yang diganggu syetan. Alhamdulillah selesai ruqyahkedua, wajah pasien telah berubah lebuh segar. 

Saya meminta keluarga agar terus memperlakukan pasien dengan baik dan sabar serta terus mengajak berkomunikasi. Tak lupa minum dan mandi air ruqyah dan memutar audio ayatul ruqyah. 4 hari kemudian si anak menceritakan bahwa kondisi ibunya telah membaik dan terus membaik. Alhamdulillah.
Sumber : http://quranic-healing.blogspot.com

SCANNING

DOA & MAKLUMAT PRAKTISI RUQYAH SELURUH DUNIA
BISMILLAH.
Wahai seluruh kuman, bakteri, virus yang merusak tubuh, juga seluruh penyakit fisik, seluruh emosi negatif, seluruh gangguan jin dan sihir!
Kami perintahkan atas Nama Allah yang Maha Kuasa! Keluar saat ini juga dari tubuh saudara kami yang sekarang sedang mendengarkanlantunan Firman Allah dan doa Rasulullah, karena rasa takut kalian kepada murka Allah!
Kepada seluruh sel tubuh, semua hormon, setiap energi tubuh manusia yang saat ini mendengar lantunan Firman Allah dan doa Rasulullah ! Sekarang juga perbaikilah kondisi tubuh kalian hingga sehat sempurna!
Dengan Izin Allah Terjadilah, Terjadilah, Terjadilah pada detik ini juga, Aamiin Ya Rabbul Alamin

Kajian Tentang Ruqyah Syariah